Kontributor : BR/Sekjen
Dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, Ketua RT sering kali berada pada garis terdepan—menjadi penghubung, pendengar, penggerak, sekaligus pelindung bagi warganya. Tidak berlebihan jika banyak yang menyebut bahwa Ketua RT adalah “ujung tombak sekaligus ujung tombok” dalam pelayanan publik di tingkat paling dasar.
Sebagai ujung tombak, Ketua RT memegang peran strategis dalam menjaga harmoni sosial, memastikan informasi dari pemerintah tersampaikan dengan baik, dan menjadi motor penggerak berbagai program kemasyarakatan. Setiap kegiatan, mulai dari pendataan warga, fasilitasi bantuan sosial, keamanan lingkungan, hingga musyawarah warga, selalu melibatkan sentuhan langsung dari Ketua RT.
Namun di sisi lain, tak jarang Ketua RT juga harus menjadi “ujung tombok”—yakni pribadi yang siap berkorban, baik tenaga, waktu, bahkan materi, demi kelancaran urusan warga. Banyak hal kecil yang luput dari perhatian, tetapi sangat berarti bagi kehidupan bermasyarakat: menalangi kebutuhan administrasi mendesak, menyediakan fasilitas sederhana untuk kegiatan warga, atau sekadar merelakan waktu pribadi untuk menyelesaikan keluhan warga yang datang tanpa mengenal jam.
Justru karena pengorbanan yang sering tak terlihat inilah, Ketua RT layak mendapat apresiasi yang setinggi-tingginya. Mereka bekerja bukan karena pamrih, tetapi karena rasa tanggung jawab moral serta komitmen untuk menjaga marwah dan kebersamaan di lingkungan masing-masing. Ketua RT adalah simbol keikhlasan yang bekerja dalam sunyi, namun memberikan dampak nyata bagi kehidupan banyak orang.
PKRT Purbalingga memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh Ketua RT yang telah mengabdikan diri dengan setulus hati. Semoga dedikasi dan pengorbanan yang diberikan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus membangun lingkungan yang harmonis, kuat, dan saling memberdayakan.
Ketua RT bukan sekadar jabatan — mereka adalah penjaga denyut kehidupan sosial di tengah masyarakat.


Posting Komentar